Pengaruh Unsur Institusional Terhadap Produktivitas Petani Beras dalam Analisa Ekonomi Syariah di Karawang dan Indramayu

Budhijana, Raden Bambang (2023) Pengaruh Unsur Institusional Terhadap Produktivitas Petani Beras dalam Analisa Ekonomi Syariah di Karawang dan Indramayu. S3 thesis, indonesia banking school.

[img]
Preview
Text
Disertasi terakhir_compressed.pdf

Download (5MB) | Preview

Abstract

Akhir akhir ini, instabilitas harga beras mempengaruhi kinerja ekonomi dan kelembagaanya. Dalam banyak studi menunjukan bahwa pertumbuhan produksi beras dipengaruhi oleh harga minyak, krisis keuangan, anomali perubahan cuaca (dampak masa musim hujan yang sulit diperkirakan) dan bencana alam (kekeringan, banjir dan longsor). Di Indonesia, pusat produksi beras adalah di jalur pantai utara pulau Jawa. Sekitar 65 persennya beras dihasilkan dari kabupaten Karawang dan Indramayu Propinsi Jawa Barat. Laju pertumbuhan produksi beras masih berada dibawah laju pertumbuhan penduduk. Hal ini telah memberikan kontribusi dalam gejolak harga beras saat ini. Dalam rangka memperkuat swasembada pangan menjadi daulat pangan, faktor peningkatan produktivitas petani menjadi sangat penting Faktor peningkatan produktivitas petani beras menjadi fokus dalam banyak penelitian. Dalam penelitian ini, faktor yang mempengaruhi produktivitas dipilih untuk menjadi suatu kajian menyeluruh dari beberapa indikator kegiatan petani diantaranya adalah penyuluhan pertanian, penggunaan bibit unggul, pemupukan, pengairan, produk komplementer dan diversifikasi, harga pasar beras, biaya produksi, tradisi dan kearifan lokal; etika muamalah dan kegiatan petani dalam beribadah. Penelitian ini merupakan penerapan kajian ekonomi sharia yang bertujuan menjawab apa saja unsur kelembagaan yang berperan dalam peningkatan produktivitas petani beras di Indonesia. Secara rinci meneliti, pengujian dan analisa pengaruh kelembagaan kepatuhan syariah, kebijakan pemerintah, ekonomi dan pemeliharaan budaya dan alam lingkungan dalam peningkatan dan penurunan produktivitas petani beras dengan studi kasus di kabupaten Karawang dan Indramayu. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa kelembagaan kepatuhan syariah mempengaruhi produktivitas petani beras. Bagi petani muslim dan non muslim, peningkatan setiap unit upaya dalam kelembagaan kepatuhan syariah mendorong peningkatan produktivitas petani beras. Kelembagaan kepatuhan syariah telah meningkatkan toleransi beragama khususnya dalam menghormati peribadahan masing-masing agama. Saling membantu, bekerjasama dan melengkapi telah menjadi faktor yang meningkatkan produktivitas. Etika muamalah sangat menentukan produktivitas diantaranya: kejujuran, kehalalan usaha, bekerja keras, menjaga amanah, bertanggung jawab dan menjauhi riba terutama dalam upaya produksinya. Kelembagaan kebijakan pemerintah mempengaruhi produktivitas petani beras antara lain adalah program penyuluhan, pemupukan, penggunaan benih unggul dan pengairan irigasi pada faktor produksinya. Bagi petani muslim dan non muslim, peningkatan setiap unit kegiatan/upaya dalam kelembagaan kebijakan pemerintah mendorong peningkatan produktivitas petani beras. Program penyuluhan akan mendorong petani miskin pada posisi yang menguntungkan, mereka terbantu oleh tenaga penyuluh untuk mendapatkan kredit modal usaha dan proses alih teknologi yang berbasis kekhasan, inovasi dan kearifan masyarakat lokal yang lebih mumpuni. Kegiatan pemupukan terkendala terhadap tingginya harga pupuk telah menjadikan beban yang harus ditutupi oleh petani beras. Komponen pembiayaan pemupukan yang terjadi dapat menghilangkan manfaat yang diterima petani walaupun pemerintah telah meningkatkan harga pembelian pemerintah. Penggunaan benih berlabel varietas unggul tahan wereng (VUTW) meningkat, namun VUTW yang yang berlabel (bersertifikat) lebih rendah dari yang tidak berlabel. Lahan pertanian beras telah mengalami konversi menjadi perumahan dan lokasi kegiatan komersial. Konversi lahan ini telah berlangsung lama dan telah menghilangkan lahan produktif yang memiliki irigasi teknis maupun semi teknis. Kelembagaan ekonomi mempengaruhi produktivitas petani beras antara lain adalah harga beras, harga komplementer produk dan pembiayaan faktor produksi. Bagi petani muslim dan non muslim, peningkatan upaya dalam kelembagaan ekonomi menekan produktivitas petani beras menjadi menurun. Kelembagaan ekonomi banyak dipengaruhi oleh dimensi psikologis, skala produksi, spekulasi harga dan non harga. Kelembagaan pemeliharaan budaya dan lingkungan hidup mempengaruhi produktivitas petani beras antara lain adalah tradisi dan kearifan lokal pada faktor produksinya. Bagi petani muslim dan non muslim, peningkatan setiap unit kegiatan/upaya dalam kelembagaan pemeliharaan budaya dan lingkungan hidup mendorong peningkatan produktivitas petani beras. Tradisi dan kearifan lokal yang terkait pada pemanfaatan sumberdaya alam sangat erat kaitannya dengan eksistensi pengetahuan, norma yang ada pada masyarakat setempat untuk berperilaku dan beradaptasi dalam komunitasnya. Pengetahuan inilah yang secara turun temurun diwariskan melalui proses dan waktu yang panjang, seperti bekerjasama (bergotong royong), menjaga keseimbangan alam, mencegah penyebaran hama pengganggu, mengelola air dan pemupukan dengan cara alamiah dan ramah lingkungan

Item Type: Thesis (S3)
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Depositing User: Mr. R. Bambang Budhijana
Date Deposited: 13 Jul 2023 05:52
Last Modified: 13 Jul 2023 05:52
URI: http://repository.ibs.ac.id/id/eprint/6977

Actions (login required)

View Item View Item